ContohLaporan Asuhan Keperawatan (askep) Tentang Diare. Deskripsi Singkat: Contoh Laporan Asuhan Keperawatan (askep) Tentang Diare ini membahas tentang: laporan asuhan keperawatan tentang diare yang dimaksudkan untuk memenuhi laporan mata kuliah Asuhan Keperawatan pada Akademi Keperawatan, serta pembahasan lainnya. Monitorjumlah pengeluaran diare ; Monitor keamanan penyiapan makanan ; Terapeutik . Berikan asupan cairan oral ; Pasang jalur intravena ; Berikan cairan intravena ; Berikan minum hangat. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu ; Ambil sampel feses untuk kultur, jika perlu ; Edukasi . Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap DIAREPADA ANAK. Diare. 1. Definisi. Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan tanpa lender darah. 2. Klasifikasi Diare. IntervensiKeperawatan pada Klien Diare Diagnosa 1: Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan kehilangan cairan skunder terhadap diare Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam keseimbangan dan elektrolit dipertahankan secara maksimal pendokumentasianasuhan keperawatan pada pasien diare. 2. Tujuan Khusus . Laporan ini dibuat untuk : a. Melakukan pengkajian pada pasien diare. b. Melakukan analisia data pada pasien diare. c. Merumuskan diagnosa keperawatan yang muncul. d. Merumuskan intervensi keperawatan. e. Melakukan tindakan keperawatan. f. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan Untukitu saya tertarik membuat Asuhan Keperawatan Kepada Ny.''S'' umur 23 tahun dengan Gastroenteritis di Balai Pengobatan "AS SYIFA" Desa Waru Kulon Pucuk Lamongan. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan Umum Menetapkan dan mengembangkan pola pikir secara ilmiah kedalam proses asuhan Keperawatan nyata serta mendapatkan pengalaman dalam memecahkan masalah pada Ny."S" dengan Gastroenteritis atau diare. 1.2.2 Tujuan khusus 1) Untuk mengetahui gambaran tentang kasus Gastroenteritis yang AzSH27. Asuhan keperawatan bayi diare pada by. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. askep diare - wood scribd indo from Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Faktor penyebab diare, antara lain Ilmiah dengan judul "asuhan keperawatan pada ny. Diareakut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Diareakut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit. Kasus diare pada anak dari 2 sumber literature yang berbeda. Asuhan keperawatan bayi diare pada by. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. Faktor penyebab diare, antara lain Risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien diare. Demikian, dalam menjaga status keseimbangan cairan pada bayi lebih rumit daripada orang dewasa. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Asuhan keperawatan, diare akut, kekurangan volume cairan. Ilmiah dengan judul "asuhan keperawatan pada ny. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Asuhan keperawatan, diare akut, kekurangan volume cairan. Risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien diare. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Format Pengkajian Keperawatan Gawat Darurat Pada Orang Dewasa from Asuhan keperawatan, diare akut, kekurangan volume cairan. S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Demikian, dalam menjaga status keseimbangan cairan pada bayi lebih rumit daripada orang dewasa. Diareakut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Faktor penyebab diare, antara lain Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. Ilmiah dengan judul "asuhan keperawatan pada ny. S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Diareakut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit. Asuhan keperawatan bayi diare pada by. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. Asuhan keperawatan, diare akut, kekurangan volume cairan. Demikian, dalam menjaga status keseimbangan cairan pada bayi lebih rumit daripada orang dewasa. Kasus diare pada anak dari 2 sumber literature yang berbeda. Faktor penyebab diare, antara lain Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. Risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien diare. Diareakut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit. Asuhan keperawatan bayi diare pada by. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. askep diare - wood scribd indo from S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. Faktor penyebab diare, antara lain Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. Asuhan keperawatan, diare akut, kekurangan volume cairan. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien diare. Asuhan keperawatan bayi diare pada by. Asuhan keperawatan, diare akut, kekurangan volume cairan. Ilmiah dengan judul "asuhan keperawatan pada ny. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. Kasus diare pada anak dari 2 sumber literature yang berbeda. Dari tahun ke tahun masyarakat selalu mengeluhkan akan penyakit diare ini. S dengan masalah keperawatan kekurangan volume cairan di ruang bougenville dr. Risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien diare. Demikian, dalam menjaga status keseimbangan cairan pada bayi lebih rumit daripada orang dewasa. Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan. Faktor penyebab diare, antara lain Contoh Askep Diare Pada Orang Dewasa URINARY SYSTEM DISEASE “NEPHROTIC SYNDROME” â€" Sharing is / Diareakut pada orang dewasa merupakan tanda dan gejala penyakit.. Penyakit diare terutama pada bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bisa terlambat. Keperawatan pada ny "f" dengan diagnosa medis diare akut di ruangan. Risiko ketidakseimbangan elektrolit pada pasien diare. Demikian, dalam menjaga status keseimbangan cairan pada bayi lebih rumit daripada orang dewasa. Diare merupakan keluhan yang sering ditemukan pada dewasa, diperkirakan pada orang dewasa setiap tahunnya mengalami diare sebanyak kasus. ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS OLEH HENDRA WIJAYA KUSUMA NIM. 717621010 Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Wiraraja Sumenep 2017 ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN An. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS GASTROENTERITIS A. PENGKAJIAN Tgl pengkajian 5-12-2017 Tgl MRS 4-12-2017 Ruang Interne Jam WIB No. rekam medis 12345 Diagnosa masuk Gastroenteritis 1. IDENTITAS KLIEN Nama An. A Umur 10 Tahun Jenis kelamin Perempuan Agama Islam Pendidikan SD Pekerjaan - Suku/bangsa WNI Alamat Sampang Status perkawinan Tidak Kawin PENANGGUNG JAWAB KLIEN Nama S Umur 44 Tahun Jenis kelamin Perempuan Pendidikan SPD Pekerjaan Karyawan Hubungan dengan pasien Ibu Alamat Sampang 2. PENGKAJIAN RIWAYAT KESEHATAN a. Keluhan Utama Klien mengatakan badannya terasa lemas saat aktivitas maupun istirahat. b. Riwayat Penyakit Sekarang Klien mengatakan 2 hari sebelum MRS badannya lemas,diare 7x, muntah 3x, pusing berputar, tidak mau makan. Saat pengkajian klien masih merasakan saat aktivitas tiba’’ seluruh badannya terasa lemas terutamaa dibagian kaki dan tangan,klien istirahat bila capek dan aktivitas dibantu oleh ini disebabkan karena intake cairan yang menurun. c. Riwayat Penyakit Dahulu Klien mengatakan pernah menderita penyakit maag selama 2 tahun sampai sekarang, pengobatan dilakukan dengan minum obat yang biasanya di beli warung terdekatnya dengan nama obat obatnya yaitu promag. d. Riwayat Kesehatan Keluarga Keluarga klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit yang dialami klien sekarang. 3. PEMERIKSAAN FISIK a. Tanda-tanda Vital S 380C N92 x/mnt T 90/50 mmHg RR 24 x/mnt Keadaan Umum lemah Kesadaran Pasien composmentis b.      c.      d.    Pengkajian pernapasan B1 Saat pengkajian tidak mengeluh sesak Irama jantung teratur Jenis pernapasan normal Suara napas vesikuler MK tidak muncul masalah keperawatan Pengkajian sirkulasi/ kardiovaskular B2 Irama jantung regular dan mengeluh nyeri dada Suara jantung normal CRT 3 detik Akral hangat MK Tidak ada Pengkajian neurosensori/persyarafan B3 GCS 456 Saat pengkajian klien mengatakan pusing. Sclera anemis  Konjungtiva anemis  Tidak ada masalah gangguan pandangan,pendengaran dan penciuman  Klien istirahat /tidur >8 jam/hari  MK kekurangan volume cairan e. Pengkajian eliminasi/perkemihan B4  Saat pengkajian klien mengatakan BAK normal 3-4x/hari  Produksi urin 35mg/dl LDL 85 <150 mg/dl Triglicerid 140 <150 - Elektrolit  Natrium 149 135-155 m mol/L  Kalium 4,1 3,5- 5,5 m mol/L  klorida 101 98-107 m mol/L  calcium 2,37 2,3 – 2,8 mmol/L  LFT  Bill D 0,14 - Bill T 0,35 <1,0 mg/dl  SGOT 31,6 L36/P 31 n/L  SGPT 20,7 L40/P31 n/l  tot prot 6,67 6,6-8,79 g/dl  albumin 3,84 3,6-5,2 g/d  globulin 2,83 2,6 – 3,6 g/d  RFT  creatinin 0,98 L 0,8-1,5 / P 0,7 -1,2  Bun 9,9 Bun 4,7 – 23,4 / urea 10- 50 dl  uric acid 3,8 L 3,1 -7,0 /P 2,4 – 7 mg/dl <0,25 mg/dl mg/dl 4. ANALISA DATA TGL DATA ETIOLOGI MASALAH 5-12-2017 Ds klien mengeluh Menurunnya intake Kekurangan badannya terasa cairan secara oral volume cairan lemas Do - KU lemah - turgor kulit kurang elastic - kulit kering -sclera anemis TTV -T 130/90 mmHg -N 70 x/mnt -RR 20 x/mnt -S360C -mukosa kering -penurunan haluaran urine 5-12-2017 Ds klien Asupan makanan Gangguan nutrisi mengatakan tidak tidak adekuat kurang dari mau makan,makan kebutuhan hannya 3 sendok Do -mulut berbau busuk -mukosa kering -TTV -T 130/90 mmHg -N 70 x/mnt -RR 20 x/mnt -S360C Prioritas Diagnosa keperawatan 1 Resiko kekurangan volume cairan menurunnya intake cairan secara oral 2 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan asupan makanan tak adekuat NO HR/TGL Diagnosa Keperawatan 1 Selasa,5- Resiko kekurangan 12-2017 volume cairan menurunnya intake cairan secara oral Tujuan/criteria hasil Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3x30 menit klien mampu memnuhi kebutuhan volume cairan yang adekuat dengan criteria hasil -KU baik -Turgor kulit kurang elastic -sclera tdk anemis -TTVdalam batas normal -mukosa lembab -kulit lembab intervensi rasional TTV cairan per oral 12 gelas setiap 24 jam tanda’’ dehidrasi dengan tim medis dalam pemberian terapi cairan infus 2 Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24 jam klien dapat memnuhi kebutuhan nutrisi dengan criteria hasil -ku baik -mukosa lembab -TTV dalam batas normal klien untuk menjaga kebersihan mulut pentingnya konsumsi nutrisi dan cairan yang adekuat keluarga untuk member makanan yang bervariasi dengan ahli gizi takikardial,demam dpat menunjukka respon terhada dadn efe kehilangan cairan masuka membantu mendeteksi tand dini ketidakseimbanga bcairan keadaan klie untuk mempermudah tindakan selanjutnya caira dan elektrol secara adekuat. kebersihan mulu dapat meningkatkan nafsu makan terrpenuhnya nutrisi sesua kebutuhan metabolism yan bervariasi dapa meningkatkan nafsu makan Senin,512-2017 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan asupan makanan tak adekuat untuk kebutuhan asupan diet/nutris nutrisi yang yang tepat dibutuhkan 5. INTERVENSI KEPERAWATAN 6. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN Shift HR/TGL Diagnosa jam Keperawatan pagi 5-12Resiko kekurangan 2017 volume cairan menurunnya intake cairan secara oral IMPLEMENTASI Jam EVALUASI TTV S klien S 36 0 c N mengatakan 70x/mnt badannya T130/90 mmHg cukup Rr 20x/mnt membalik O cairan per oral 1-2 -Ku cukup gelas setiap 24 jam -turgor kulit Respon klien kurang akan berusaha elastic meningkatkan -sclera cairan sedikit demi anemis sedikit -TTV Td 130/85 tanda-tanda mmHg dehidrasi N 72 -turgor kulit x/mnt kurang elastis R 20 -sclera anemis x/mnt -ku lemah S 360 C A Masalah dengan tim medis teratasi dalam pemberian sebagian PARAF terapi cairan infuse Respon klien tegang saat di injeksi. pagi 5-122017 P lanjutkan intervensi 1,2 dan 4 Ketidakseimbangan S klien nutrisi dari klien untuk mengatakan kebutuhan menjaga nafsu asupan makanan kebersihan mulut makan tak adekuat Respon klien meningkat gosok gigi 1x/hri O -mulut pentingnya cukup konsumsi nutrisi berbau dan cairan yang -mukosa adekuat kering Responklien akan -TTV berusaha T120/80 menghabiskan mm Hg porsi makan,dan N75 x/mnt makan sedikit tapi RR20 sering x/mnt S36 0C keluarga untuk A masalah member makanan teratasi yang bervariasi sebagian Respon klien mau Pintervensi makan makanan di lanjutkan yang bervariasi 1 dan 4 sprit bubur kedelai dengan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan Diet ml b1 1900 kal 7. CATATAN PERKEMBANGAN Shift Hari/tgl Diagnosa jam Catatan paraf keperawatan perkembangan SORE Rabu, 6- Resiko kekurangan S klien mengatakan 12-2017 volume cairan badannya menurunnya intake baik,tdak lemas secara oral O sudah -KU baik -turgor kulit elastic -sclera tdk anemis Amasalah tertasi P hentikan intervensi SORE Rabu, 6- Ketidakseimbangan S klien mengatakan 12-2017 nutrisi kurang dari porsi makan dihabiskan kbutuhan O asupan makanan tidak adekuat -mukosa lembab -mulut tdk kotor -TVV T 120/80 mm Hg N 75x/mnt RR 20x/mnt S 360 C A masalah teratasi P intevensi dihentikan klien pulang dibolehkan O governador do Ceará, Elamano de Freitas PT, decretou nesta terça-feira 6, ponto facultativo no expediente dos órgãos da administração pública estadual devido a comemoração de Corpus Christi nesta quinta-feira 8. "Bom dia a todas e a todos! Assinei ontem [segunda-feira] decreto que determina ponto facultativo na próxima quinta-feira 8, Dia de Corpus Christi, e na sexta-feira 9. A decisão vale para os órgãos da administração pública estadual", disse o gestor do executivo. O documento, publicado no Diário Oficial do Estado, assegura o funcionamento das atividades essenciais, como segurança, saúde e fornecimento de água, entre outros. Corpus Christi O dia de Corpus Christi, que neste ano é comemorado na próxima quinta-feira, 8 de junho, não é um feriado nacional. Corpus Christi só é considerado feriado se estiver previsto em lei estadual ou municipal. Em latim, Corpus Christi significa "Corpo de Cristo", e é justamente o que a festa da Igreja Católica celebra nesta data. A celebração de Corpus Christi acontece sempre em uma quinta-feira porque faz alusão à Quinta-feira Santa, que acontece três dias antes da Páscoa, e remete à eucaristia, feita por Jesus exatamente naquele dia da semana. Assista às notícias do Ceará no g1 em 1 Minuto Diare 1. Definisi Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan tanpa lender darah. 2. Klasifikasi Diare Diare akut Yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari tanpa diselang-seling berhenti lebih dari 2 hari. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu 1 Diare tanpa dehidrasi, 2 Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang 2-5% dari berat badan, 3 Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang berkisar 5-8% dari berat badan, 4 Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang lebih dari 8-10% Diare persisten Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik. Diare kronik Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari. 3. Etiologi a. Faktor Infeksi 1 Infeksi enteral Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi parenteral ini meliputi a Infeksi bakteri Vibrio, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya. b Infeksi virus Enteroovirus Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain. c Infestasi parasite Cacing Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides, protozoa Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis, jamur candida albicans. 2 Infeksi parenteral Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti Otitis Media akut OMA, Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun. b. Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat disakarida intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa, monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa. Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa. Malabsorbsi lemak Malabsorbsi protein c. Faktor makanan makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. d. Faktor psikologis rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar e. Faktor Pendidikan f. Faktor pekerjaan g. Faktor umur balita Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Balita yang berumur 12-24 bulan mempunyai resiko terjadi diare 2,23 kali dibanding anak umur 25-59 bulan. h. Faktor lingkungan i. Faktor Gizi Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena itu, pengobatan dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi dan balita yang gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. Faktor gizi dilihat berdasarkan status gizi yaitu baik = 100-90, kurang = 4 kali/hari sedangkan untuk anak > 3 kali/hari dalam sehari. Status ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare pada nak ditinjau dari pola makan, kebersihan dan perawatan. Tingkat pengetahuan perlu dikaji untuk mengetahui tingkat perlaku kesehatan dan komunikasi dalam pengumpulan data melalui wawancara atau interview. Alamat berhubungan dengan epidemiologi tempat, waktu dan orang Keluhan utama Yang membuat klien dibawa ke rumah sakit. Manifestasi klnis berupa BAB yang tidak normal/cair lebih banyak dari biasanya. Riwayat Keperawatan Sekarang Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan buang air cair berkali-kali baik desertai atau tanpa dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan atau darah. Keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah napsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran. Riwayat Keperawatan Sebelumnya Meliputi pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status gizi lebih, baik, kurang, buruk, psikososial, psikoseksual, interaksi dan lain-lain. Prenatal Pengaruh konsumsi jamu-jamuan terutamma pada kehamilan semester pertama, penyakti selama kehamilan yang menyertai seperti TORCH, DM, Hipertiroid yang dapat mempengaruhi pertunbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Natal Umur kehamilan, persalinan dengan bantuan alat yang dapat mempengaruhi fungsi dan maturitas organ vital. Post natal Apgar skor 2 detik = dehidrasi berat Sistem Kardiovaskuler a Subyektif, badan terasa panas tetapi bagian tangan dan kaki terasa dingin b Inspeksi, pucat, tekanan vena jugularis menurun, pulsasi ictus cordis -, adakah pembesaran jantung, suhu tubuh meningkat. c Palpasi, suhu akral dingin karena perfusi jaringan menurun, heart rate meningkat karena vasodilatasi pembuluh darah, tahanan perifer menurun sehingga cardiac output meningkat. Kaji frekuensi, irama dan kekuatan nadi. d Perkusi, normal redup, ukuran dan bentuk jantung secara kasar pada kasus diare akut masih dalam batas normal batas kiri umumnya tidak lebih dari 4-7 dan 10 cm ke arah kiri dari garis midsternal pada ruang interkostalis ke 4,5 dan 8. e Auskultasi, pada dehidrasi berat dapat terjadi gangguan sirkulasi, auskulatasi bunyi jantung S1, S2, murmur atau bunyi tambahan lainnya. Kaji tekanan darah. Sistem Pernafasan a Subyektif, sesak atau tidak b Inspeksi, bentuk simetris, ekspansi , retraksi interkostal atau subcostal. Kaji frekuensi, irama dan tingkat kedalaman pernafasan, adakah penumpukan sekresi, stridor pernafas inspirasi atau ekspirasi. c Palpasi, kajik adanya massa, nyeri tekan , kesemitrisan ekspansi, tacti vremitus -. d Auskultasi, dengan menggunakan stetoskop kaji suara nafas vesikuler, intensitas, nada dan durasi. Adakah ronchi, wheezing untuk mendeteksi adanya penyakit penyerta seperti broncho pnemonia atau infeksi lainnya. Sistem Pencernaan a Subyektif, Kelaparan, haus b Inspeksi BAB, konsistensi cair, padat, lembek, frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari, adakah bau, disertai lendi atau darah. Kontur permukaan kulit menurun, retraksi - dan kesemitrisan abdomen. c Auskultasi, Bising usus dengan menggunakan diafragma stetoskope, peristaltik usus meningkat gurgling > 5-20 detik dengan durasi 1 detik. d Perkusi, mendengar aanya gas, cairan atau massa -, hepar dan lien tidak membesar suara tymphani. e Palpasi, adakah nyeri tekan, superfisial pemuluh darah, massa -. Hepar dan lien tidak teraba. Sistem Perkemihan a Subyektif, kencing sedikit lain dari biasanya b Inspeksi, testis positif pada jenis kelamin laki-laki, pembesaran scrotum -, rambut-. BAK frekuensi, warna dan bau serta cara pengeluaran kencing spontan atau mengunakan alat. Observasi output tiap 24 jam atau sesuai ketentuan. c Palpasi, adakah pembesaran scrotum,infeksi testis atau femosis. Sistem Muskuloskletal a Subyektif, lemah b Inspeksi, klien tampak lemah, aktivitas menurun c Palpasi, hipotoni, kulit kering , elastisitas menurun. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan , kekuatan otot. C. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium a Feces lengkap Makroskopis dan mikroskopis bakteri + mis. E. Coli, PH dan kadar gula, biakan dan uji resistensi b Pemeriksaan Asam Basa Analisa Blood Gas Darah dapat menimbulkan Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik. c Pemeriksaan kadar ureum kreatinin Untuk mengetahui faal ginjal d Serum elektrolit Na, K, Ca dan Fosfor Pada diare dapat terjadi hiponatremia, hipokalsemia yang memungkinkan terjadi penurunan kesadaran dan kejang. e Pemeriksaan intubasi duodenum Terutama untuk diare kronik dapat dideteksi jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif. f Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan radiologi diperlukan kalau ada penyulit atau penyakit penyerta seperti bronchopnemonia dll seperti foto thorax AP/PA Lateral. D. Masalah Keperawatan 1. Diare b/d Inflamasi gastrointestinal 2. Defisit volume cairan b/d kehilangan jumlah cairan secara aktif 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien E. Intervensi Keperawatan 1. Diare b/d inflamasi gastrointestinal Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diare pasien teratasi NOC NIC 1. Tidak ada diare 2. Feses tidak ada darah dan mukus 3. Nyeri perut tidak ada 4. Pola BAB normal 5. Elektrolit normal 6. Asam basa normal 7. Hidrasi baik membran mukosa lembab, tidak panas, vital sign normal, hematokrit dan urin output dalam batas normaL Diare Management Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses Evaluasi pengobatan yang berefek samping gastrointestinal Evaluasi jenis intake makanan Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi Ajarkan pada keluarga penggunaan obat anti diare Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi feses Ajarkan pada pasien tehnik pengurangan stress jika perlu Kolaburasi jika tanda dan gejala diare menetap Monitor hasil Lab elektrolit dan leukosit Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat 2. Defisit volume cairan b/d kehilangan jumlah cairan secara aktif Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam defisit volume cairan teratasi NOC NIC Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, Tekanan darah 110-120/60-90 mmHg, Nadi 60-120 x/menit, Suhu tubuh 36,5-37,5◦C, Respirasi 20-60 x/meit Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Orientasi terhadap waktu dan tempat baik Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal pH urin dalam batas normal Intake oral dan intravena adekuat Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik , jika diperlukan Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam Kolaborasi pemberian cairan IV Monitor status nutrisi Berikan cairan oral Berikan penggantian nasogatrik sesuai output 50 – 100cc/jam Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi Pasang kateter jika perlu Monitor intake dan urin output setiap 8 jam 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh gangguan absorbsi nutrien Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam nutrisi kurang teratasi NOC NIC Albumin serum dalam batas normal Hematokrit dalam batas normal Hemoglobin dalam batas normal Total iron binding capacity dalam batas normal Jumlah limfosit dalam batas normal Intake nutrisi cukup/ sesuai usia Berat badan sesuai usia Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval Referensi Hayati. 2009. Gizi Bayi Buku Saku Jakarta EGC Aziz, 2006, Diare, Pembunuh Utama Balita, Graha Pustaka, Jakarta. Aziz, Aimul Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta EGC. Betz, Cecily Lynn. 2009. Pediatri. Jakarta EGC Cholina Trisa Siregar 2004. Kebutuhan Dasar manusia Eliminasi Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran. Universitas Sumatera Utara. Corwin, J Elizabeth. 2009. Patofisiologi Buku Saku, edisi 1. Jakarta EGC. Depkes RI 2007. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Ditjen PP&PL. Jakarta Depkes RI, 2008, Diare Penyebab Kematian Utama pada Balita di Indonesia, Depkes RI, Jakarta Sitorus, 2008. Pedoman Perawatan Kesehatan Anak, Jakarta, Yrama Widya. Suharyono, 2002. Diare Akut Klinik dan Laboraktorik, Jakarta, Rhineka Diare 1. Definisi Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak normal atau tidak seperti biasanya ditandai dengan peningkatan volume, keenceran serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari dan pada neonates lebih dari 4 kali sehari dengan tanpa lender darah. 2. Klasifikasi Diare Diare akut Yaitu diare yang berlangsung kurang dari 14 hari tanpa diselang-seling berhenti lebih dari 2 hari. Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dari tubuh penderita, gradasi penyakit diare akut dapat dibedakan dalam empat kategori, yaitu 1 Diare tanpa dehidrasi, 2 Diare dengan dehidrasi ringan, apabila cairan yang hilang 2-5% dari berat badan, 3 Diare dengan dehidrasi sedang, apabila cairan yang hilang berkisar 5-8% dari berat badan, 4 Diare dengan dehidrasi berat, apabila cairan yang hilang lebih dari 8-10% Diare persisten Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari, merupakan kelanjutan dari diare akut atau peralihan antara diare akut dan kronik. Diare kronik Diare kronis adalah diare hilang-timbul, atau berlangsung lama dengan penyebab non-infeksi, seperti penyakit sensitif terhadap gluten atau gangguan metabolisme yang menurun. Lama diare kronik lebih dari 30 hari. 3. Etiologi a. Faktor Infeksi 1 Infeksi enteral Infeksi enteral yaitu infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi parenteral ini meliputi a Infeksi bakteri Vibrio, Salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas dan sebagainya. b Infeksi virus Enteroovirus Virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis, Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus dan lain-lain. c Infestasi parasite Cacing Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides, protozoa Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis, jamur candida albicans. 2 Infeksi parenteral Infeksi parenteral yaitu infeksi dibagian tubuh lain diluar alat pencernaan, seperti Otitis Media akut OMA, Tonsilofaringitis, Bronkopneumonia, Ensefalitis dan sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur dibawah 2 tahun. b. Faktor Malabsorbsi Malabsorbsi karbohidrat disakarida intoleransi laktosa, maltose dan sukrosa, monosakarida intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa. Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah intoleransi laktrosa. Malabsorbsi lemak Malabsorbsi protein c. Faktor makanan makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan. d. Faktor psikologis rasa takut dan cemas. Walaupun jarang dapat menimbulkan diare terutama pada anak yang lebih besar e. Faktor Pendidikan f. Faktor pekerjaan g. Faktor umur balita Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun. Balita yang berumur 12-24 bulan mempunyai resiko terjadi diare 2,23 kali dibanding anak umur 25-59 bulan. h. Faktor lingkungan i. Faktor Gizi Diare menyebabkan gizi kurang dan memperberat diarenya. Oleh karena itu, pengobatan dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi dan balita yang gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi. Faktor gizi dilihat berdasarkan status gizi yaitu baik = 100-90, kurang = 4 kali/hari sedangkan untuk anak > 3 kali/hari dalam sehari. Status ekonomi yang rendah merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya diare pada nak ditinjau dari pola makan, kebersihan dan perawatan. Tingkat pengetahuan perlu dikaji untuk mengetahui tingkat perlaku kesehatan dan komunikasi dalam pengumpulan data melalui wawancara atau interview. Alamat berhubungan dengan epidemiologi tempat, waktu dan orang Keluhan utama Yang membuat klien dibawa ke rumah sakit. Manifestasi klnis berupa BAB yang tidak normal/cair lebih banyak dari biasanya. Riwayat Keperawatan Sekarang Pada umumnya anak masuk rumah sakit dengan keluhan buang air cair berkali-kali baik desertai atau tanpa dengan muntah, tinja dapat bercampur lendir dan atau darah. Keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah napsu makan menurun, suhu badan meningkat, volume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran. Riwayat Keperawatan Sebelumnya Meliputi pengkajian riwayat prenatal, natal dan post natal, hospitalisasi dan pembedahan yang pernah dialami, alergi, pola kebiasaan, tumbuh-kembang, imunisasi, status gizi lebih, baik, kurang, buruk, psikososial, psikoseksual, interaksi dan lain-lain. Prenatal Pengaruh konsumsi jamu-jamuan terutamma pada kehamilan semester pertama, penyakti selama kehamilan yang menyertai seperti TORCH, DM, Hipertiroid yang dapat mempengaruhi pertunbuhan dan perkembangan janin di dalam rahim. Natal Umur kehamilan, persalinan dengan bantuan alat yang dapat mempengaruhi fungsi dan maturitas organ vital. Post natal Apgar skor 2 detik = dehidrasi berat Sistem Kardiovaskuler a Subyektif, badan terasa panas tetapi bagian tangan dan kaki terasa dingin b Inspeksi, pucat, tekanan vena jugularis menurun, pulsasi ictus cordis -, adakah pembesaran jantung, suhu tubuh meningkat. c Palpasi, suhu akral dingin karena perfusi jaringan menurun, heart rate meningkat karena vasodilatasi pembuluh darah, tahanan perifer menurun sehingga cardiac output meningkat. Kaji frekuensi, irama dan kekuatan nadi. d Perkusi, normal redup, ukuran dan bentuk jantung secara kasar pada kasus diare akut masih dalam batas normal batas kiri umumnya tidak lebih dari 4-7 dan 10 cm ke arah kiri dari garis midsternal pada ruang interkostalis ke 4,5 dan 8. e Auskultasi, pada dehidrasi berat dapat terjadi gangguan sirkulasi, auskulatasi bunyi jantung S1, S2, murmur atau bunyi tambahan lainnya. Kaji tekanan darah. Sistem Pernafasan a Subyektif, sesak atau tidak b Inspeksi, bentuk simetris, ekspansi , retraksi interkostal atau subcostal. Kaji frekuensi, irama dan tingkat kedalaman pernafasan, adakah penumpukan sekresi, stridor pernafas inspirasi atau ekspirasi. c Palpasi, kajik adanya massa, nyeri tekan , kesemitrisan ekspansi, tacti vremitus -. d Auskultasi, dengan menggunakan stetoskop kaji suara nafas vesikuler, intensitas, nada dan durasi. Adakah ronchi, wheezing untuk mendeteksi adanya penyakit penyerta seperti broncho pnemonia atau infeksi lainnya. Sistem Pencernaan a Subyektif, Kelaparan, haus b Inspeksi BAB, konsistensi cair, padat, lembek, frekuensi lebih dari 3 kali dalam sehari, adakah bau, disertai lendi atau darah. Kontur permukaan kulit menurun, retraksi - dan kesemitrisan abdomen. c Auskultasi, Bising usus dengan menggunakan diafragma stetoskope, peristaltik usus meningkat gurgling > 5-20 detik dengan durasi 1 detik. d Perkusi, mendengar aanya gas, cairan atau massa -, hepar dan lien tidak membesar suara tymphani. e Palpasi, adakah nyeri tekan, superfisial pemuluh darah, massa -. Hepar dan lien tidak teraba. Sistem Perkemihan a Subyektif, kencing sedikit lain dari biasanya b Inspeksi, testis positif pada jenis kelamin laki-laki, pembesaran scrotum -, rambut-. BAK frekuensi, warna dan bau serta cara pengeluaran kencing spontan atau mengunakan alat. Observasi output tiap 24 jam atau sesuai ketentuan. c Palpasi, adakah pembesaran scrotum,infeksi testis atau femosis. Sistem Muskuloskletal a Subyektif, lemah b Inspeksi, klien tampak lemah, aktivitas menurun c Palpasi, hipotoni, kulit kering , elastisitas menurun. Kemudian dilanjutkan dengan pengukuran berat badan dan tinggi badan , kekuatan otot. C. Pemeriksaan Penunjang 1. Laboratorium a Feces lengkap Makroskopis dan mikroskopis bakteri + mis. E. Coli, PH dan kadar gula, biakan dan uji resistensi b Pemeriksaan Asam Basa Analisa Blood Gas Darah dapat menimbulkan Asidosis metabolik dengan kompensasi alkalosis respiratorik. c Pemeriksaan kadar ureum kreatinin Untuk mengetahui faal ginjal d Serum elektrolit Na, K, Ca dan Fosfor Pada diare dapat terjadi hiponatremia, hipokalsemia yang memungkinkan terjadi penurunan kesadaran dan kejang. e Pemeriksaan intubasi duodenum Terutama untuk diare kronik dapat dideteksi jasad renik atau parasit secara kualitatif dan kuantitatif. f Pemeriksaan Radiologi Pemeriksaan radiologi diperlukan kalau ada penyulit atau penyakit penyerta seperti bronchopnemonia dll seperti foto thorax AP/PA Lateral. D. Masalah Keperawatan 1. Diare b/d Inflamasi gastrointestinal 2. Defisit volume cairan b/d kehilangan jumlah cairan secara aktif 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi nutrien E. Intervensi Keperawatan 1. Diare b/d inflamasi gastrointestinal Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diare pasien teratasi NOC NIC 1. Tidak ada diare 2. Feses tidak ada darah dan mukus 3. Nyeri perut tidak ada 4. Pola BAB normal 5. Elektrolit normal 6. Asam basa normal 7. Hidrasi baik membran mukosa lembab, tidak panas, vital sign normal, hematokrit dan urin output dalam batas normaL Diare Management Kelola pemeriksaan kultur sensitivitas feses Evaluasi pengobatan yang berefek samping gastrointestinal Evaluasi jenis intake makanan Monitor kulit sekitar perianal terhadap adanya iritasi dan ulserasi Ajarkan pada keluarga penggunaan obat anti diare Instruksikan pada pasien dan keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi dan konsistensi feses Ajarkan pada pasien tehnik pengurangan stress jika perlu Kolaburasi jika tanda dan gejala diare menetap Monitor hasil Lab elektrolit dan leukosit Monitor turgor kulit, mukosa oral sebagai indikator dehidrasi Konsultasi dengan ahli gizi untuk diet yang tepat 2. Defisit volume cairan b/d kehilangan jumlah cairan secara aktif Tujuan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam defisit volume cairan teratasi NOC NIC Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, Tekanan darah 110-120/60-90 mmHg, Nadi 60-120 x/menit, Suhu tubuh 36,5-37,5◦C, Respirasi 20-60 x/meit Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada rasa haus yang berlebihan Orientasi terhadap waktu dan tempat baik Jumlah dan irama pernapasan dalam batas normal Elektrolit, Hb, Hmt dalam batas normal pH urin dalam batas normal Intake oral dan intravena adekuat Pertahankan catatan intake dan output yang akurat Monitor status hidrasi kelembaban membran mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik , jika diperlukan Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan BUN , Hmt , osmolalitas urin, albumin, total protein Monitor vital sign setiap 15menit – 1 jam Kolaborasi pemberian cairan IV Monitor status nutrisi Berikan cairan oral Berikan penggantian nasogatrik sesuai output 50 – 100cc/jam Dorong keluarga untuk membantu pasien makan Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih muncul meburuk Atur kemungkinan tranfusi Persiapan untuk tranfusi Pasang kateter jika perlu Monitor intake dan urin output setiap 8 jam 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh gangguan absorbsi nutrien Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 X 24 jam nutrisi kurang teratasi NOC NIC Albumin serum dalam batas normal Hematokrit dalam batas normal Hemoglobin dalam batas normal Total iron binding capacity dalam batas normal Jumlah limfosit dalam batas normal Intake nutrisi cukup/ sesuai usia Berat badan sesuai usia Kaji adanya alergi makanan Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian. Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Monitor lingkungan selama makan Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan Monitor turgor kulit Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht Monitor mual dan muntah Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva Monitor intake nuntrisi Informasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan. Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan Kelola pemberan anti emetik Anjurkan banyak minum Pertahankan terapi IV line Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval Referensi Hayati. 2009. Gizi Bayi Buku Saku Jakarta EGC Aziz, 2006, Diare, Pembunuh Utama Balita, Graha Pustaka, Jakarta. Aziz, Aimul Hidayat. 2006. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta EGC. Betz, Cecily Lynn. 2009. Pediatri. Jakarta EGC Cholina Trisa Siregar 2004. Kebutuhan Dasar manusia Eliminasi Studi Ilmu Keperawatan Fakultas kedokteran. Universitas Sumatera Utara. Corwin, J Elizabeth. 2009. Patofisiologi Buku Saku, edisi 1. Jakarta EGC. Depkes RI 2007. Buku Pedoman Pengendalian Penyakit Diare, Ditjen PP&PL. Jakarta Depkes RI, 2008, Diare Penyebab Kematian Utama pada Balita di Indonesia, Depkes RI, Jakarta Sitorus, 2008. Pedoman Perawatan Kesehatan Anak, Jakarta, Yrama Widya. Suharyono, 2002. Diare Akut Klinik dan Laboraktorik, Jakarta, Rhineka 0% found this document useful 0 votes6K views9 pagesDescriptionLaporan KasusCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes6K views9 pagesLaporan Kasus Diare Akut DewasaJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

contoh askep diare pada orang dewasa