Deskripsidan Morfologi. Pohon mangga berukuran besar, dapat mencapai tinggi 50 m. Akar mangga kopyor memiliki sistem perakaran tunggang, strukturnya kuat. Batang besar, berkayu, berbentuk bulat panjang seperti silindris, kasar, berwarna coklat, arah tumbuhnya tegak lurus (erectus), apabila dilukai kulit batang akan mengeluarkan getah yang mula 1 Perlindungan Terhadap Rumah. Manfaat pertama yang akan anda dapatkan ketika menanam pohon mangga di pekarangan rumah adalah perlindungan bagi rumah anda. Pohon yang satu ini memiliki karakteristik yang tinggi, bisa setinggi 8 sampai 20 meter. Tinggi tersebut tentu saja setara atau bahkan lebih tinggi dari beberapa rumah. Tipsmenanam pohon mangga ini bisa membantu teman-teman yang masih pemula dalam menanam pohon mangga agar dapat berbuah dengan cepat. Karena rata-rata pohon mangga dan jenis-jenis pohon buah biasanya tidak bisa bertahan hidup sebelum dapat dipanen buahnya. Ini disebabkan oleh perawatan dan penyakit yang buruk tanaman. sejarahdan dongeng dunia Jumat, 12 Desember 2014 entah kepada sesama teman atau lawan. Yang mengalami luka serius menyandar pada pokok pohon kering, sementara lawan bicaranya tadi tertelungkup dengan sesekali terbatuk memuntahkan darah segar dari mulutnya. ketareng geter ing galih, dene durung mangga karsa, paring jangji sih mring Pepayamangga pisang jambu Dibawa dari pasar minggu Disana banyak penjualnya Dikota banyak pembelinya Papaya buah yang berguna Bentuknya sangat sederhana Malamsemakin larut, tetapi kantuk tak kunjung melarut. Akhirnya bergeser menuju tumpukan buku yang menatap penuh harap. Untuk dibuka dan digarap, ah ternyata sudah begitu lama tidak tersentuh, sehingga hanya butiran debu yang menempel erat. Sungguh betapa lama kalian berserak di sana tanpa ada yang menjamah. Manfaatpohon mangga ternyata sangat luar biasa yah Sobat Agri. Terlebih, pohon ini juga menghasilkan buah yang bisa menyehatkan tubuh. Buah mangga memiliki beragam jenis, hal itu tentunya berasal dari pohon mangga itu sendiri. Mulai dari mangga yang manis, sedikit asam, bertekstur lembut, hingga buah mangga yang memilliki serat. lJy9i. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Palti Hutabarat No. Peserta 171 Alkisah di suatu negeri tumbuhan, tinggalah dua pohon yang bersahabat dekat. Sejak kecil mereka bermain bersama setiap harinya. Ya, Pohon Tomat dan Pohon Mangga bersahabat dekat. Mereka bukan hanya bermain bersama, tetapi juga sering saling curhat tentang keadaan masing-masing. Setelah mereka betumbuh, Pohon Tomat dan Pohon Mangga tidak bisa bermain bersama-sama lagi. Hal ini dikarenakan Pohon Tomat tidak bisa mengikuti pertumbuhan Pohon Mangga. Pohon Tomat yang kalah tinggi dan besar dibandingkan Pohon Mangga akhirnya merasa minder melihat dirinya. Perbedaan tinggi dan besar Pohon Tomat dan Pohon Mangga membuat persahabatan mereka menjadi renggang. Pohon Tomat tidak bisa menerima keadaannya yang kalah tinggi dan besar dibandingkan Pohon Mangga. Dia merasa bahwa Tuhan tidak adil. Dia ingin tinggi dan besar seperti Mangga. Pada suatu hari Tomat bangun dan menyadari ada yang berubah dalam tubuhnya. Dia pun melihat bahwa ternyata dia sudah berbuah. Ada buah-buah kecil yang tumbuh di ujung ranting-rantingnya. Pohon Tomat dengan bangganya menemui Pohon Mangga dan memamerkan buahnya. Pohon Mangga yang memang belum waktunya berbuah pun iri dengan buah yang tumbuh di Pohon Tomat. Pohon Mangga sedih karena dia tidak memiliki buah. Kesedihan yang akhirnya membuat dia mengurung diri. Hari berganti hari, Pohon Tomat akhirnya berbuah dengan lebatnya. Pohon Mangga yang melihat di kejauhan tetap dalam kesedihannya. Dia hanya meratap nasibnya yang tidak memiliki buah. Dia masih berharap bisa cepat memiliki buah supaya bisa pamer dengan Pohon Tomat. Akhirnya Pohon Tomat memiliki buah yang ranum dan siap dipetik. Akhirnya buah di Pohon Tomat dipetik oleh manusia tanpa meninggalkan satu buah pun. Pohon Tomat dengan bangga merasa senang bahwa dirinya telah memberikan manfaat bagi manusia. Pohon Mangga yang masih mengurung diri di kamar tiba-tiba mendengar berita yang menyedihkan. Pohon Tomat yang adalah sahabat karibnya telah mati. Pohon Mangga yang penasaran akhirnya bertanya kepada Pohon Beringin Tua, pohon tua yang bijaksana. Usia pohon ini sudah ratusan tahun dan punya pengetahuan yang luas. "Pohon Tomat memang cepat menghasilkan buah. Namun, usianya hanya sampai dia berbuah. Setelah dipanen buah-buahnya, maka Pohon Tomat akan mati. Usianya tidak lebih dari 5 bulan." Kata Pohon Beringin Tua menjawab pertanyaan Pohon Mangga. "Lalu mengapa aku belum berbuah juga?? Tanya Pohon Mangga penasaran. 1 2 Lihat Dongeng Selengkapnya 0% found this document useful 0 votes2K views4 pagesDescriptionKisah Dongeng Pohon Tomat dan pohon ManggaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes2K views4 pagesKisah Pohon Tomat Dan Pohon ManggaJump to Page You are on page 1of 4 Kisah Pohon Tomat dan Pohon Mangga Alkisah di suatu negeri tumbuhan, tinggalah dua pohon yang bersahabat dekat. Sejak kecil mereka bermain bersama setiap harinya. Ya, Pohon Tomat dan Pohon Mangga bersahabat dekat. Mereka bukan hanya bermain bersama, tetapi juga sering saling curhat tentang keadaan masing-masing. Setelah mereka betumbuh, Pohon Tomat dan Pohon Mangga tidak bisa bermain bersama-sama lagi. Hal ini dikarenakan Pohon Tomat tidak bisa mengikuti pertumbuhan Pohon Mangga. Pohon Tomat yang kalah tinggi dan besar dibandingkan Pohon Mangga akhirnya merasa minder melihat dirinya. Perbedaan tinggi dan besar Pohon Tomat dan Pohon Mangga membuat persahabatan mereka menjadi renggang. Pohon Tomat tidak bisa menerima keadaannya yang kalah tinggi dan besar dibandingkan Pohon Mangga. Dia merasa bahwa Tuhan tidak adil. Dia ingin tinggi dan besar seperti Mangga. Pada suatu hari Tomat bangun dan menyadari ada yang berubah dalam tubuhnya. Dia pun melihat bahwa ternyata dia sudah berbuah. Ada buah-buah kecil yang tumbuh di ujung ranting-rantingnya. Pohon Tomat dengan bangganya menemui Pohon Mangga dan memamerkan buahnya. Pohon Mangga yang memang belum waktunya berbuah pun iri dengan buah yang tumbuh di Pohon Tomat. Pohon Mangga sedih karena dia tidak memiliki buah. Kesedihan yang akhirnya membuat dia mengurung diri. Hari berganti hari, Pohon Tomat akhirnya berbuah dengan lebatnya. Pohon Mangga yang melihat di kejauhan tetap dalam kesedihannya. Dia hanya meratap nasibnya yang tidak memiliki buah. Dia masih berharap bisa cepat memiliki buah supaya bisa pamer dengan Pohon Tomat. Akhirnya Pohon Tomat memiliki buah yang ranum dan siap dipetik. Akhirnya buah di Pohon Tomat dipetik oleh manusia tanpa meninggalkan satu buah pun. Pohon Tomat dengan bangga merasa senang bahwa dirinya telah memberikan manfaat bagi manusia. Pohon Mangga yang masih mengurung diri di kamar tiba-tiba mendengar berita yang menyedihkan. Pohon Tomat yang adalah sahabat karibnya telah mati. Pohon Mangga yang penasaran akhirnya bertanya kepada Pohon Beringin Tua, pohon tua yang bijaksana. Usia pohon ini sudah ratusan tahun dan punya pengetahuan yang luas. "Pohon Tomat memang cepat menghasilkan buah. Namun, usianya hanya sampai dia berbuah. Setelah dipanen buah-buahnya, maka Pohon Tomat akan mati. Usianya tidak lebih dari 5 bulan." Kata Pohon Beringin Tua menjawab pertanyaan Pohon Mangga. "Lalu mengapa aku belum berbuah juga?? Tanya Pohon Mangga penasaran. "Kamu itu memang lama baru bisa berbuah. Pada usia 4 atau 5 tahunlah dirimu baru berbuah. Usiamu juga bisa bertahan lama sampai puluhan tahun." Terang Pohon Beringin Tua. "Kamu harus bisa menerima dirimu apa adanya. Pohon Mangga tetap adalah Pohon Mangga, begitu juga dengan Pohon Tomat tetap adalah Pohon Tomat. Temanmu Pohon Tomat juga pernah iri melihat tubuhmu yang tinggi dan besar, setelah dijelaskan dia tetap tidak mau menerima. Sekarang tergantung dirimu apakah mau menerima atau tidak keadaan dirimu." Kata Pohon Beringin Tua menambahkam. "Berapa Pohon yang bertanya akan hal ini??" Tanya Pohon Mangga seraya berbisik. "Semua Pohon." Kata Pohon Beringin Tua. Pohon Mangga akhirnya pulang dengan pemahaman baru dalam hidupnya. Dia tidak lagi iri dengan keadaan pohon-pohon lain yang punya kelebihan dibandingkan dirinya. Karena setiap pohon ternyata punya kekurangan masing-masing juga. Tetapi yang lebih penting, Pohon Mangga disadarkan bahwa setiap pohon diciptakan berbeda satu dengan yang lainnya. Kita harus bangga dengan keadaan diri kita apa adanya. KISAH SI POHON APEL DAN SI CACING Illustrasi agus karianto Saat pagi buta ketika matahari belum menampakkan sinar kehangatannya, nampak seekor cacing berjalan-jalan di sela-sela akar pohon apel. Dia bergerak ke kiri dan ke kanan. Berkali-kali kepalanya membentur akar pohon apel. Hal ini membuat pohon apel terbangun karena tidurnya terganggu. Dan tanpa pikir panjang, benda yang mengganggu akarnya dilemparkan jauh-jauh. "Wushhhhh..." Dan si cacing terkejut karena tubuhnya tiba-tiba melayang ke udara dan jatuh ke atas tanah. "Aughh....sakiiit! Sialan, pagi-pagi tubuhku sudah dilemparkan pohon apel!" teriak si Cacing. "Dasar apel sialan! Tubuhku jadi sakit, nih!" "Ooo jadi kamu yang mengganggu tidurku, ya?!" bentak pohon apel. "Rasain tuh! Memangnya ngapain kamu pagi-pagi sudah mengganggu tidurku ? Kini aku jadi tidak bisa tidur lagi, khan !" "Tapi....badanku jadi sakit semua, Pel! Awas ya... kamu harus bertanggung jawab kalau tubuhku sampai patah tulang." "Hihihihi....Lalu, maumu apa, Cing?" "Pokoknya aku minta keadilan. Aku minta ganti rugi....ganti rugi....." "Lho, kamu yang salah kok aku yang dimintai ganti rugi? Mana ada ceritanya di dunia ini yang salah mendapat ganti rugi atas kesalahannya sendiri?" Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. › Nusantara›Imajinasi Anak akan Kebaikan... Dongeng dan permainan di Kampung Dongeng Intan Kalsel membawa anak-anak masuk ke dalam dunianya untuk belajar nilai-nilai kebaikan agar segala hal yang baik tertanam sejak dini. KOMPAS/JUMARTO YULIANUSAnak-anak bersama orangtuanya menyimak dongeng yang dibawakan oleh Bunda Enik dalam kegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel di Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu 19/2/2023. Kampung Dongeng di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menjadi tempat wisata imajinasi anak. Lewat dongeng dan permainan, anak-anak dibawa masuk ke dalam dunianya untuk belajar nilai-nilai kebaikan agar segala hal yang baik tertanam sejak Mintarsih 50, yang akrab disapa Bunda Enik, maju dengan membawa boneka dan duduk di hadapan anak-anak, Minggu 19/2/2023. Ketua Kampung Dongeng Intan Kalsel itu menyapa anak-anak yang berkumpul di ”base camp” dalam rangka mengikuti kegiatan Kado Pekan Ceria di Jalan Kampung Baru, Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar. Bunda Enik meminta anak-anak duduk manis dan tenang karena ia dan Nunung Salma, boneka yang dibawanya, akan mendongeng. Judul dongengnya adalah Pohon Kebaikan. Kisahnya tentang pohon ara yang sombong dan pohon mangga yang baik di hutan ibu kota negara IKN ara tidak sudi ketika ratu lebah dan kawanannya mau bersarang. Akhirnya, ratu lebah dan kawanannya bersarang di pohon mangga. Beberapa waktu kemudian, pohon ara justru meminta pertolongan ratu lebah karena ia mau ditebang. Karena kasihan dan tidak ingin hutan IKN gundul, ratu lebah pun mengusir para penebang yang sudah siap menebang pohon mendongeng, Bunda Enik bertanya, ”Apa judul dongeng tadi?” Seorang anak perempuan maju dan menjawab dengan tepat. ”Pohon kebaikan,” jawabnya. Setelah itu, maju lagi seorang anak perempuan untuk menjawab pertanyaan, pohon apa saja yang ada di hutan. ”Pohon ara dan pohon mangga,” jawabnya dengan suara YULIANUSSeorang anak maju untuk menjawab pertanyaan setelah mendengar dongeng yang dibawakan Bunda Enik dalam kegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel di Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu 19/2/2023.”Pohon ara itu sombong. Boleh enggak kita sombong?” tanya Bunda Enik. ”Enggak boleh,” jawab anak-anak serempak. ”Kenapa enggak boleh sombong?” tanya Bunda Enik lagi. ”Itu tidak baik,” jawab mendengarkan dongeng, anak-anak dihibur dengan pertunjukan sulap. Anak-anak bersama orangtuanya kemudian diajak untuk melakukan gerakan pencairan suasana ice breaking, meniup balon, dan bermain menuturkan, Kado Pekan Ceria merupakan kegiatan rutin Kampung Dongeng Intan Kalsel sejak 2014. Kegiatan ini diadakan sebulan sekali di ”base camp” Kampung Dongeng, terbuka untuk semua anak, dan tidak dipungut biaya atau gratis. Namun, kegiatan tersebut sempat ditiadakan selama dua tahun karena situasi pandemi Covid-19.”Kegiatan Kado Pekan Ceria diaktifkan kembali setelah pandemi mereda. Tema kegiatan bulan Februari ini adalah lingkungan,” juga Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan KalselDi samping mendengarkan dongeng tentang pohon kebaikan, dalam kegiatan kali ini, anak-anak juga diajak bermain balon bersama orangtuanya. Menurut Enik, permainan balon itu tidak hanya untuk seru-seruan, tetapi juga untuk menghilangkan trauma anak ataupun orangtuanya pada bunyi letusan atau ledakan balon.”Kampung Dongeng ini adalah tempat anak-anak untuk bermain. Orangtuanya juga diajak bermain supaya anak-anak punya kesan baik dan mendalam bahwa ayah dan bundanya sangat peduli dengan mereka,” YULIANUSAnak-anak bersama orangtuanya bermain balon dalam kegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel di Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu 19/2/2023.Sahabat anakEnik menjelaskan, Kampung Dongeng Intan Kalsel merupakan kampung dongeng pertama di Kalsel, yang diresmikan pada 4 Mei 2014. Kampung Dongeng ini merupakan salah satu dari puluhan cabang Kampung Dongeng di Indonesia, yang digagas oleh Kak Awam atau Moch Awam Prakoso.”Setahun sebelum Kampung Dongeng Intan Kalsel diresmikan oleh Kak Awam, kegiatan kami sudah berjalan. Setidaknya, kami bergerak duluan. Jadi, tidak mesti dibuka dulu baru bergerak,” Dongeng Intan Kalsel memiliki visi menjadi sahabat yang secara terus-menerus memberikan bimbingan kepada anak-anak sesuai dengan tahapan usianya agar anak dapat tumbuh dan berkembang secara alamiah dan optimal dengan segala potensi yang dimiliki setiap YULIANUSAnak-anak menonton pertunjukan sulap dalam kegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel di Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu 19/2/2023. Menurut Enik, ada 15 sukarelawan dongeng yang bersama-sama dengannya siap mendongeng untuk anak-anak. Mereka rutin melaksanakan dongeng pekan ceria, dongeng keliling kampung, dan dongeng peduli. Dalam suatu kegiatan, tentu tidak semuanya mendongeng, tetapi ada yang bermain sulap, memimpin gerakan ice breaking dan permainan, serta mendokumentasikan kegiatan.”Dalam kegiatan Kado Pekan Ceria, kami juga selalu memberi kesempatan kepada anak-anak untuk tampil. Tidak hanya untuk mendongeng, tetapi terbuka lebar kesempatan kepada anak-anak untuk tampil dengan kreasi apa saja,” juga Melestarikan Dongeng, Merawat PeradabanKegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel berlangsung selama 2 jam, dari pukul sampai Wita. Karena itu, Bunda Enik berharap dongeng dan permainan yang dilakukan dalam pertemuan singkat di Kampung Dongeng bisa dilanjutkan di rumah masing-masing.”Setidaknya, saya mengajak semua orangtua untuk kembali mendongeng kepada anaknya dan bermain bersama anaknya di rumah masing-masing. Luangkan waktu untuk itu meskipun ada kesibukan,” YULIANUSAnak-anak bersama orangtuanya bermain balon dalam kegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel di Sungai Paring, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Minggu 19/2/2023. Sangat positifMenurut Hendra 35, warga Sungai Sipai, Martapura, kegiatan di Kampung Dongeng Intan Kalsel sangat positif untuk pendidikan anak. Karena itu, ia bersama istri hampir tidak pernah absen membawa kedua anaknya, laki-laki berusia 4 tahun dan perempuan berusia 7 tahun, untuk mengikuti kegiatan Kado Pekan Ceria.”Anak kami yang pertama, dari usia 2 tahun, sudah ikut kegiatan di Kampung Dongeng. Di sini anak bisa bermain dan belajar bersosialisasi dengan anak-anak lain. Untuk sementara, mereka bisa lepas dari gawai gadget,” mengikuti kegiatan Kado Pekan Ceria, Hendra dan istri baru mengajak kedua anaknya jalan-jalan atau rekreasi keluarga. Mereka bisa pergi ke mal, tempat wisata, ataupun kondangan. ”Sebagai orang tua, kami merasa tempat bermain anak, seperti Kampung Dongeng, sangat dibutuhkan di masa kini,” juga Dongeng, Tradisi Lisan Sejuta ManfaatHM Makky 35, warga Landasan Ulin, Banjarbaru juga rutin membawa dua anaknya, perempuan berusia 3 tahun dan laki-laki berusia 6 tahun, mengikuti kegiatan Kado Pekan Ceria di Kampung Dongeng Intan Kalsel. Dari rumah ke lokasi kegiatan, mereka harus menempuh perjalanan sekitar 30 menit.”Kegiatan di Kampung Dongeng sangat bagus untuk melatih motorik kasar dan motorik halus pada anak. Sejak dini, anak-anak juga belajar bersosialisasi, tampil percaya diri, dan dilatih untuk mandiri,” kata guru Sekolah Dasar SD Islam Creative Banjarbaru dongeng, anak-anak pun mendapatkan keceriaan bersama keluarga mereka. EditorSIWI YUNITA CAHYANINGRUM Ada beragam cerita dongeng tentang tumbuhan yang menarik tuk kamu baca. Salah satunya adalah dongeng Akar dan Anak Daun yang kisahnya telah kami paparkan di artikel ini. Yuk, baca langsung saja! Selain menonton film dan bermain game, membaca dongeng juga bisa kamu jadikan pilihan kegiatan untuk mengisi waktu luang. Bila ingin membaca dongeng anak tentang tumbuhan, kamu bisa membaca cerita Akar dan singkat, dongeng ini mengisahkan tentang sebuah pohon yang teramat rindang di padang rumput. Lalu, ada seorang Daun yang mengatakan bahwa pohon tersebut sangatlah rindang berkat konflik seperti apakah yang terjadi di artikel ini? Daripada penasaran, mending simak langsung saja dongeng anak tentang Akar dan Daun beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Selamat membaca! Pada zaman dahulu, di sebuah padang rumput yang sangat panas, ada sebuah pohon yang tumbuh rindang dan sangat cantik. Pohon itu mempunyai dedaunan yang lebat dan berwarna hijau muda. Tak ayal bila banyak hewan yang sering berteduh di bawah pohon tersebut. Burung-burung pun merasa senang dan berkicau merdu saat bertengger di dahan pohon tersebut. “Wah, berkat pohon ini, aku bisa merasakan kesejukan di padang rumput yang sangat gersang ini. Dedaanannya sangatlah rimbun, membuat angin berhembus sejuk,” ucap salah satu burung yang sedang berteduh. Mendengar ucapan itu, seorang Daun pun menyombongkan dirinya, “Tentu saja pohon ini rindang. Lihatlah aku dan saudara-saudaraku, hijau dan rimbun. Tanpa kami, pohon ini tidak ada apa-apanya.” “Pohon ini akan kering dan gersang bila tak ada kami. Karena itulah, kamu harus berterima kasih padaku karena telah melindungi pohon ini sehingga jadi hijau dan menyejukkan,” ucap Daun pada burung. “Umm, benar katamu, Daun. Tapi, kamu tak seharusnya menyombongkan diri. Aku yakin tanpa Akar, dirimu tak akan bisa sehijau ini,” ucap burung sambil terbang meninggalkan pohon itu. “Akar? Akar kan di dalam tanah. Mana mungkin ia berperan penting dalam menghijaukan pohon ini. Dasar burung tak tak tahu terima kasih,” ucap Daun. Usaha dan Kerja Keras yang Tak Nampak “Apa yang burung tadi katakan benar, Daun muda. Aku tahu, kamu ada di atas dan menyejukkan pohon, tapi tanpaku, kamu tak akan bisa bertahan segar. Kau tak boleh sombong,” kata suara di dalam tanah. “Suara siapa itu?” tanya Daun merasa bingung. “Ini aku, Akar. Kamu tak akan bisa melihatku, karena aku berada di dalam tanah,” jawab suara itu. “Hmm, apa yang kau lakukan di dalam tanah? Dan apa maksudmu kalau aku tak bisa hidup tanpa kamu?” tanya Daun penasaran. “Aku berada di bawah tanah untuk mencari air untukmu. Sehingga, kamu bisa tetap segar dan sejuk. Kami memang tinggal di dalam tanah yang kotor, tapi saat kami sangatlah kuat. Saat musim berganti, kami tetap bertahan. Kalau aku tak bertahan, pohon ini akan mati, begitu pun dengan dirimu,” ucap Akar menasehati Daun. Daun itu terdiam mendengar nasihat dari Akar. Ia sadar selama ini Akar telah berjasa banyak untuk pohon ini dan dirinya. “Akar, aku minta maaf karena telah sombong. Aku tak tahu bila tanpamu, pohon ini dan aku akan mati,” ucap Daun menyesal. “Tak mengapa, Daun. Aku hanya ingin kau tidak sombong,” ucap Akar. Mereka pun bersahabat dengan baik dan kerap mengobrol. Pohon itu pun semakin hari semakin tampak rimbun dan rindang sehingga banyak hewan-hewan yang berdatangan. Baca juga Kisah tentang Si Kelingking Asal Jambi dan Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Meremehkan Penampilan Fisik Seseorang Unsur Intrinsik Usai membaca dongeng anak Akar dan Daun yang sombong. Mungkin, kamu jadi penasaran dengan unsur intrinsiknya. Nah, daripada penasaran, mending kamu langsung saja baca ulasan singkatnya di artikel ini; 1. Tema Tema atau inti cerita dongeng anak tentang Akar dan Daun adalah tentang kesombongan. Daun merasa dirinyalah yang paling berjasa dalam membuat pohon menjadi rimbun dan rindang. Padahal, rimbunnya pohon dan hijaunya daun tak lepas dari kerja keras akar yang mencari air untuk mereka bertahan hidup. 2. Tokoh dan Perwatakan Ada dua tokoh utama dalam dongeng ini, yaitu Akar dan Daun. Tokoh antagonisnya adalah Daun. Ia memiliki sifat yang sombong. Sementara akar memiliki sifat bijaksana dan pemaaf. Meski selama ini berjasa besar dalam membuat pohon menjadi rindang, ia tak pernah menyombongkan dirinya. Ia juga dengan mudah memaafkan Daun yang selama ini sombong dan tak menganggapnya ada. 3. Latar Ada dua latar tempat yang digunakan cerita dongeng ini, yaitu di sebuah padang rumput dan di dalam tanah tempat akar berada. Sementara setting waktu yang digunakan adalah pagi dan siang. 4. Alur Cerita dongeng anak Akar dan Daun memiliki alur maju atau progresif. Cerita berawal dari seekor burung yang merasa senang saat sedang bertengger di sebuah pohon rimbun. Lalu, Daun yang sombong dari pohon itu berkata bila dirinyalah yang membuat pohon tersebut tampak rindang dan menyejukkan. Kesal dengan kesombongan Daun, Burung pun mengatakan kalau pohon yang rindang itu karena kerja keras dari akar. Setelah burung pergi, dari dalam tanah, Akar berkata bila perkataan burung tersebut memang benar. Selama ini, dirinyalah yang berjuang mencari air agar pohon dapat tumbuh dengan baik. Tanpa air yang ia dapatkan, bisa saja pohon dan daun tak bisa hidup dengan segar. Daun lalu meyadari tak seharusnya ia bersikap sombong. Kehebatannya tak sebanding dengan perjuangan akar yang selama ini mencari air agar pohon tetap hidup. Lalu, ia pun meminta maaf dan berterima kasih pada akar karena selama ini ia telah bekerja keras. 5. Pesan Moral Apa sajakah pesan moral yang terkandung dalam cerita dongeng anak Daun dan Akar ini? Pertama, jangan jadi orang yang sombong. Ingatlah pepatah di atas langit masih ada langit. Ketika kamu merasa hebat atau pandai, masih ada orang lain yang lebih hebat atau pandai darimu. Lalu, jadilah seperti Akar yang bijak dan tak banyak bicara. Meski selama ini bekerja keras untuk mendapatkan air, ia tak pernah berkoar-koar dan menyombongkan dirinya. Tak hanya bijak, Akar juga pemaaf. Ia dengan mudah memaafkan Daun yang selama ini tak menganggap usaha dan kerja kerasanya. Selain unsur instrinsik, cerita dongeng ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Cerita Rakyat Asal-Usul Kota Pandeglang dan Ulasan Lengkapnya, Sebuah Pelajaran Untuk Tidak Serakah dan Iri Hati Fakta Menarik Nah, sebelum mengakhiri artikel ini, ada baiknya kamu membaca fakta menariknya dulu. Apa sajakah itu? Berikut ulasan singkatnya; 1. Diadaptasi Dari Dongeng Aesop Potret Aesop Sumber Wikimedia Commons Mungkin kamu masih belum familier dengan Aesop. Ia adalah pengarang cerita yang berasal dari Yunani. Ceritanya terkenal penuh dengan pelajaran tentang kehidupan, seperti contohnya dongeng anak Akar dan Daun ini. Dongeng lain yang tak kalah populer karya Aesop adalah Kelinci dan Kura-Kura, Serigala dan Domba Muda, Singa dan Tikus, serta masih banyak lagi. Kamu tentu sudah familier dengan cerita-cerita tersebut, kan? 2. Banyak Tayangan Animasi yang Mengangkat Kisah Ini Karena memiliki kisah yang menarik dan sarat akan pesan moral, banyak video animasi yang mengangkat dongeng ini. Kamu bisa melihatnya langsung di youtube. Dengan animasi yang menarik, pasti akan sangat disukai oleh anak-anak. Baca juga Legenda Rangkayo Hitam dan Ulasan Lengkapnya, Kisah Seorang Raja yang Memperjuangkan Kesejahteraan Kerajaan Jambi Bagikan Dongeng Anak Akar dan Daun ke Teman-Temanmu Demikianlah cerita dongeng anak Akar dan Daun beserta ulasan lengkap seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Kamu suka dengan dongeng ini? Kalau suka, bagikan dongeng ini ke teman-temanmu, ya! Teruntuk yang pengen baca dongeng lainnya, langsung saja kepoin kanal Ruang Pena. Kalau pengen baca cerita rakyat Nusantara, tenang saja, kami punya beberapa kisahnya. Beberapa di antaranya adalah legenda Putri Pinang Masak dari Jambi, cerita rakyat Hantuen dari Kalimantan Tengah, kisah Tambun Bungai dari Dayak, dan masih banyak lagi. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Di bawah ini terdapat sinopsis cerita dongeng tentang pohon Ara dan pohon Mangga Pohon yang Sombong yaitu“Pada sebuah hutan yang rimbun hidup berdampingan pohon Ara dan pohon Mangga. Kedua pohon tersebut memiliki sifat yang bertolak belakang. Pohon Mangga memiliki sifat baik, ramah dan suka menolong serta berbagi sehingga dahan, daun dan batangnya dijadikan tempat tinggal, tempat singgah atau berteduh bagi hewan seperti burung, lebah maupun hewan lainnya. Pohon Mangga hidupnya sangat bahagia dan selalu dikelilingi pohon, burung, lebah dan hewan lain untuk bernyanyi dan bersenandung dengan riang. Bahkan anginpun ikut pohon Ara yang memiliki keistimewaan karena memiliki daun yang rimbun dan hijau serta batang yang paling tinggi diantara pohon lainnya karena keistimewaannya, pohon Ara menjadi sombong. Tidak ada satu hewanpun yang boleh singgah apalagi membuat rumah bahkan sang anginpun dilarang bertiup karena takut merusak ranting, dahan dan daunnya yang rimbun. Sang angin sempat menasehatinya untuk berbuat baik terhadap pohon dan hewan yang ada di hutan. Namun nasehat tersebut tidak suatu hari dua orang pembalak kayu berniat mau menebang pohon Mangga, namun segerombolan lebah menyerang kedua pembalak tersebut dan membuat mengurunkan niatnya dan akhirnya mengalihkan perhatiannya ke pohon Ara. Melihat aksi kedua pembalak liar yang mulai menebang pohon Ara, pohon Mangga memerintahkan lebah yang tinggal di pohonnya untuk menyelamatkan pohon Ara. Kawanan lebah yang tadi telah menolong pohon Mangga segera menyerang liar yang akhirnya berteriak histeris dan berlari meninggalkan Ara merasa malu terhadap lebah yang dulunya ditolaknya untuk membuat rumah serta menyesal telah bersikap sombong dan cuek terhadap pohon Mangga, burung, angina, pohon dan hewan lainnya. Pohon Ara menangis dan meminta maaf kepada mereka semua. Sejak itu pohon Ara berubah menjadi baik dan ramah terhadap pohon dan hewan lainnya."PembahasanPengertian sinopsisSinopsis adalah ringkasan dalam bentuk garis besar sebuah naskah atau tulisan yang menggambarkan isi secara SinopsisSebagai gambaran terhadap isi yang sedang dibahas penulis yang memudahkan pembaca untuk mengetahui ide dan konsep cerita yang ada di SinopsisAlur cerita dibuat ringkas dan disusun sesuai urutan dari awal sampai akhir bahasa yang persuasif dan mengajak calon pembaca untuk tertarik membaca atau membeli konflik yang disaji dalam bentuk ringkas, jelas dan penuh detail untuk memancing minat calon pembaca memiliki rasa penasaran terhadap isi Lebih LanjutMateri tentang pengertian sinopsis tentang unsur sinopsis tentang contoh sinopsis JawabanKelas 8Mapel Bahasa IndonesiaBab 5 – Membaca CerpenKode

dongeng pohon mangga dan pohon ara